Cisalak, 18 Mei 2025 – Ribuan santri, jemaah, alumni, serta masyarakat dari berbagai daerah memadati kompleks Pesantren Pagelaran 3 dalam rangka memperingati Haul Akbar ke-52 Mama Pagelaran, pendiri sekaligus ulama besar yang dikenal sebagai tokoh sufi, pendidik, dan penulis produktif.
Acara yang digelar pada hari Minggu, 18 Mei 2025 ini berlangsung khidmat dan penuh semangat spiritual. Tidak hanya diisi dengan zikir, tahlil, dan doa bersama, haul ini juga dimeriahkan dengan kegiatan sosial seperti donor darah dan pembagian sembako kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk nyata kepedulian sosial pesantren terhadap lingkungan.
Hadir dalam haul akbar tersebut sejumlah ulama dan tokoh ternama, di antaranya Ustadz Taufiqurrahman S.Q, yang dikenal luas sebagai ustadz pantun, serta Salman Amrillah, qari muda berbakat yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Mama Pagelaran, atau yang dikenal juga dengan nama asli KH. Muhyiddin, merupakan pendiri Pesantren Pagelaran 3. Beliau adalah ulama sufi yang dihormati, guru para santri, dan juga pejuang dalam bidang pendidikan keislaman. Selain perannya sebagai pendidik, beliau juga dikenal sebagai penulis ulung yang telah menghasilkan tidak kurang dari 48 karya tulis yang mencerminkan kedalaman ilmunya.
Beberapa karya monumental beliau di antaranya:
Miftahussaadah, Inqodzul Awam, Kitabul Ma’asyi, Kawajiban Ati, Tarjamah Asmaul Husna, Tarjamah Surat Waqiah, Tarjamah Surat Ar-Rahman, serta berbagai karya sastra Sunda Islami seperti Wawacan Nabi Sulaeman, Wawacan Manuk Angko, Wawacan Kakolotan, dan Dangding Kumaha Abdi Nya Syukur.
Tak hanya menjadi peringatan atas wafatnya seorang ulama besar, Haul ke-52 ini juga menjadi momentum untuk mengenang dan meneruskan perjuangan serta nilai-nilai yang ditanamkan oleh Mama Pagelaran. Ribuan santri dan jamaah yang hadir membuktikan bahwa warisan ilmu dan keteladanan beliau masih hidup dan terus berkembang hingga kini.
Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama serta tausiah dari para ulama tamu yang mengajak seluruh hadirin untuk terus menjaga nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebersamaan sebagaimana dicontohkan oleh Mama Pagelaran semasa hidupnya.